PENYEBAB KETIDAKSUBURAN



Infertilitas dapat disebabkan oleh :

1. Gangguan pada hubungan seksual , dapat berupa kesalahan teknik sanggama yang menyebabkan penetrasi tak sempurna ke vagina, impotensi, ejakulasi prekoks, vaginismus, kegagalan ejakulasi, dan kelainan anatomik seperti hipospadia, epispadia, penyakit Peyronie.

2. Gangguan pada pria
Jumlah spermatozoa dan transportasinya yang abnormal
- Jumlah sperma kurang <>oligozoospermia), gerak spermatozoa lemah dan lambat (astenozoospermia), atau bentuk spermatozoa abnormal (teratozoospermia ), volume sperma <>
- Varikokel
- Getah serviks sedikit jumlah
- Ejakulasi membalik (retrogad )
- Hormon abnormal

3. Gangguan ovulasi dan hormonal lain
Pembuahan tidak akan terjadi bila istri tidak menghasilkan sel telur (ovum) yang dapat dibuahi. Kegagalan ovulasi dapat bersifat primer yang berasal dari ovarium seperti penyakit ovarium polikistik, atau bersifat sekunder akibat kelainan pada poros hipotalamus-hipofisis.

- Gangguan ovulasi hipotalamik
Kegagalan hipotalamus untuk memicu ovulasi adalah masalah gangguan ovulasi yang paling sering terjadi. Gejala-gejala klinisnya adalah amenorea atau oligomenorea, SBB abnormal, kadar LH dan FSH rendah.

-Penyakit ovarium polikistik
Gejalanya adalah dilihat dari gambaran USG ovarium membesar dengan banyak kista, peneraan kadar hormon FSH yang rendah, nisbah LH/FSH 2:1 atau 3:1 dan kadangkala dengan peningkatan kadar prolaktin.

- Hiperprolaktinemia atau peningkatan kadar prolaktin serum dapat menyebabkan galaktorea dan mengganggu fungsi ovulasi.
- Hiperandrogenemia dengan gejala klinis peningkatan kadar androgen serum, virilisasi, hirsutisme, gangguan haid.

- Gangguan ovarium dini. Ovarium menghasilkan sel telur yang tidak matang.

- Gangguan fase luteal. Ovulasi terjadi secara normal tetapi ovarium tidak menghasilkan progesteron yang memadai untuk implantasi.

- Pemecahan kantong telur (folikel) dini sehingga menghasilkan sel telur yang tidak matang.

- Sindrom kantong telur matang tak pecah sehingga sel telur tidak dapat dikeluarkan dari kantong telur matang.

4. Endometriosis
Terutama pada endometriosis derajat sedang dan berat dapat mengganggu fertilitas.

5. Infeksi TORSH-KM (toksoplasma, rubella, sitomegalus, herpes simpleks, klamidia, mikoplasma).

6. Kelainan pada tempat implantasi: uterus dan endometrium. Bentuk uterus abnormal, miom (tumor jinak) rahim, kerusakan serviks, kelainan kongenital, endometriosis, dan perlekatan uterus.

7. Kelainan pada saluran telur (tuba Falloppii)
Hipoplasia kongenital, penempelan fimbria (ujung saluran telur), hambatan tuba karena salpingitis atau peritonitis pelvis, appendisitis, sterilisasi tuba, tuba spasme.