PENIS







rahasia membesarkan penis

 

anatomi membesar penis
penis besar anatomi



Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang memiliki arti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis merupakan organ eksternal, karena berada di luar ruang tubuh. Pemakaian istilah “penis” praktis selalu dalam konteks biologi atau kedokteran. Istilah “falus” (dari phallus) dipakai dalam konteks budaya, khususnya mengenai penggambaran penis yang menegang (ereksi). Lingga (atau lingam) adalah salah satu penggambaran falus. Dalam literatur keagamaan (Islam), kata zakar lebih sering dipakai. Karena dalam banyak masyarakat organ ini dianggap tabu untuk dibicarakan secara terbuka, berbagai eufemisme dipakai untuk menyatakannya, seperti “burung”, “pisang”, dick, atau cock (bahasa Inggris). Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan (organ ekskresi) sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi. Penis sejati dimiliki oleh mamalia dan menjadi penciri utama jenis kelamin jantan. Organ dengan fungsi serupa dari hewan anggota divisio lain kadang-kadang disebut penis walaupun secara teknis bukanlah seperti penis pada mamalia.
Penis manusia

Penis manusia adalah bagian dari sistem reproduksi laki-laki (jantan) sekaligus bagian dari sistem ekskresi. Selain penis, organ reproduksi laki-laki mencakup pula epididimis (pelir) yang terlindung dalam scrotum (kantung pelir atau buah zakar) ditambah beberapa kelenjar dan saluran. Walaupun penis manusia memiliki fungsi dan asal-usul (ontogeni) yang sama dengan mamalia lainnya, ia memiliki kekhasan. Secara perbandingan, proporsi penis manusia lebih besar daripada mamalia lainnya. Penis manusia tidak memiliki kulit pelindung yang menyembunyikannya di saat “istirahat”. Selain itu, penis manusia sama sekali tidak memiliki baculum atau tulang penis, sehingga untuk penetrasi ke dalam vagina, dalam ereksi penis mengandalkan sepenuhnya pada pasokan darah ke dalam kantung-kantung (corpora) yang ada di dalam batang penis.

Penis manusia tersusun dari dua bagian utama, yaitu pangkal/akar (radix) dan tubuh (corpus). Pangkal penis terletak di dalam badan, terdiri dari gelembung penis (bulbus penis) dan sepasang crus penis di kedua sisinya. Permukaan kulit yang melindungi pangkal penis biasanya memiliki rambut kemaluan. Tubuh penis memiliki dua sisi permukaan: dorsal (bagian yang tampak dari depan jika penis “istirahat”) dan ventral atau uretral (mengarah ke dalam/testis). Struktur tubuh penis disokong oleh tiga kantung: sepasang corpora cavernosus dan corpus spongiosus di antara keduanya, terletak di sisi ventral dan melindungi saluran kemih (uretra). Di bagian ujung batang terdapat glans penis yang berbentuk agak meruncing pada ujungnya, yang memudahkan penetrasi di saat hubungan seksual. Uretra adalah saluran bagi semen (cairan sperma atau mani) sekaligus urin (air seni atau kencing). Bagian ujung dari uretra, yang tampak pada glans penis disebut meatus. Urin melewati uretra apabila katup di bagian bawah kandung kemih dibuka. Mani melewati uretra pada saat ejakulasi. Semprotan pada ejakulasi tidak dikendalikan oleh uretra tetapi oleh otot yang berada di sekeliling pangkal penis. Pada bagian ventral dari batang penis terlihat raphe, segaris guratan dari belakang glans penis menuju anus melewati scrotum. Raphe pada perempuan berkembang menjadi lubang vagina.

PERKEMBANGAN, PERTUMBUHAN DAN UKURAN PENIS

Penis berkembang pada saat penentuan kelamin di dalam rahim. Seperti ovarium (kandung telur), keduanya berkembang dari gonad, yang berkembang sebagai penebalan lapisan mesotel pada peritoneum. Peritoneum sendiri berkembang dari mesoderm. Perbedaan kelamin mulai tampak setelah embrio berusia tujuh minggu. Pada saat bayi lahir, penis telah berkembang baik. Pada beberapa gangguan perkembangan dapat terjadi penis yang tersembunyi atau terjadi hermafroditisme, yaitu kedua organ kelamin terbentuk semua.

 Pada pertumbuhan normal, penis dan kantung pelir mulai mengalami perkembangan pada saat pubertas (akil baligh dalam istilah keagamaan Islam). Hormon testosteron berperan dalam perkembangan ini. Proses inilah yang akan menentukan ukuran penis. Berdasarkan pengamatan terhadap ribuan contoh laki-laki berusia 17-18 tahun tidak ditemukan perbedaan rata-rata panjang penis antara usia 17 dan 19 tahun, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan penis berhenti pada sekitar usia 17 tahun atau bahkan lebih awal.

Fungsi dan Anatomi Penis <!--[if IE 6]> <![endif]


Penis atau Mr. P adalah salah satu organ genital eksternal pria yang berfungsi sebagai alat kejantanan dan kesuburan. Pada artikel seksualitas.net kali ini kita akan membahas mengenai anatomi penis beserta fungsinya dan disertai dengan beberapa gambar penis.
Fungsi dan anatomi penis
Penis berfungsi untuk mengantarkan sperma ke rahim wanita.
Karena fungsinya yang berkaitan dengan kesuburan, di semua budaya penis di anggap sebagai sesuatu yang suci dan harus di tutup. Di Indonesia kita menyebut kelamin (penis) sebagai kemaluan. Ukuran penis pria bervariasi tergantung dari ras dan gen si pria.

Fungsi Penis adalah sebagai alat untuk menghantarkan spermatozoa melalui saluran yang ada di dalamnya, dan sebagai alat aktivitas seksual seorang pria.
Penis berada di antara kedua pangkal paha pria. Penis mulai dari arcus pubis menonjol ke depan berbentuk bulat panjang. Dari pangkal ke ujung berbentuk cendawan dengan kepala penis seperti kepala cendawan tetapi bagian ujungnya agak meruncing ke depan.

Anatomi penis tersusun oleh beberapa bagian penting, antara lain:
  1. 3 buah jaringan yang paling banyak diperdarahi untuk ereksi (Bersifat erektil).
  2. Saluran keluar sperma yang menjadi satu dengan saluran keluar air kemih (urine) dari kandung kencing (Istilah medis: Vesica urinario).
  3. Kepala penis (Istilah medis: Glans penis).
Seluruh anatomi penis yang disebutkan tersebut, berkoordinasi dengan sistem saraf pusat (otak) dengan menggunakan hormon, dalam menjalankan fungsinya sebagai:
  1. Alat aktivitas seksual,
  2. Alat pengantar sperma dan spermatozoa di dalamnya ke alat reproduksi wanita, dan
  3. Alat berkemih (membuang sekret tubuh berupa urine).
Fungsi paling penting dari penis selain untuk aktivitas seksual adalah sebagai alat untuk penghantaran sperma dari testis menuju saluran reproduksi wanita ketika ejakulasi terjadi.

Anatomi Penis dan Fisiologi Ereksi



Kadang-kadang orang menyebut penis berbentuk ular di mana kepala penis menjadi kepala ular atau mirip kepala ikan belut. Pada saat istirahat, foto penis mengecil dan lembek sehingga kelihatan tergantung tidak berdaya.
Tetapi pada saat terangsang, penis akan menegang dan keras dan disebut ereksi. Ereksi yang penuh menyebabkan penis berdiri tegak ke depan atau ke atas dengan seluruh permukaan menjadi keras seperti tongkat atau batang yang tidak bisa dibengkokkan. Kondisi ini disebut ereksi penis yang normal dimana ukuran penis yang mengalami ereksi penuh berarti penis tidak bisa dibengkokkan atau ditekuk.
Panjang penis orang Indonesia waktu lembek dengan mengukur dari pangkal dan ditarik sampai ujung sekitar 9 sampai 12 cm. Sebagian ada yang lebih pendek dan sebagian lagi ada yang lebih panjang. Pada saat ereksi yang penuh, penis akan memanjang dan membesar sehingga menjadi sekitar 10 c m sampai 14 cm. Pada orang barat (caucasian) atau orang Timur Tengah lebih panjang dan lebih besar yakni sekitar 12,2 cm sampai 15,4 cm.
Bagian utama daripada penis adalah bagian erektil atau bagian yang bisa mengecil atau melembek dan bisa membesar sampai keras. Bila dilihat dari penampang horizontal, penis terdiri dari 3 rongga yakni 2 batang korpus kavernosa di kiri dan kanan atas, sedangkan di tengah bawah disebut korpus spongiosa. Kedua korpus kara kavernosa ini diliputi oleh jaringan ikat yang disebut tunica albuginea, satu lapisan jaringan kolagen yang padat dan di luarnya ada jaringan yang kurang padat yang disebut fascia buck.
Korpus kavernosa terdiri dari gelembung-gelembung yang disebut sinusoid. Dinding dalam atau endothel sangat berperan untuk bereaksi kimiawi untuk menghasilkan ereksi. Ini diperdarahi oleh arteriol yang disebut arteria helicina. Seluruh sinusoid diliputi otot polos yang disebut trabekel.

Penampang penis
Selanjutnya sinusoid berhubungan dengan venula (sistem pembuluh balik) yang mengumpulkan darah menjadi suatu pleksus vena lalu akhirnya mengalirkan darah kembali melalui vena dorsalis profunda dan kembali ke tubuh.
Penis dipersyarafi oleh 2 jenis syaraf yakni syaraf otonom (para simpatis dan simpatis) dan syaraf somatik (motoris dan sensoris). Syaraf-syaraf simpatis dan parasimpatis berasal dari hipotalamus menuju ke penis melalui medulla spinalis (sumsum tulang belakang).
Khusus syaraf otonom parasimpatis ke luar dari medulla spinalis (sumsum tulang belakang) pada kolumna vertebralis di S2-4. Sebaliknya syaraf simpatis ke luar dari kolumna vertebralis melalui segmen Th 11 sampai L2 dan akhirnya parasimpatis dan simpatis menyatu menjadi nervus kavernosa. Syaraf ini memasuki penis pada pangkalnya dan mempersyarafi otot- otot polos
Syaraf somatis terutama yang bersifat sensoris yakni yang membawa impuls (rangsang) dari penis misalnya bila mendapatkan stimulasi yaitu rabaan pada badan penis dan kepala penis (glans), membentuk nervus dorsalis penis yang menyatu dengan syaraf-syaraf lain yang membentuk nervus pudendus.
Syaraf ini juga berlanjut ke kelumna vertebralis (sumsum tulang belakang) melalui kolumna vertebralis S2-4. Stimulasi dari penis atau dari otak secara sendiri atau bersama-sama melalui syaraf-syaraf di atas akan menghasilkan ereksi penis.
Pendarahan untuk penis berasal dari arteri pudenda interna lalu menjadi arteria penis communis yang bercabang 3 yakni 2 cabang ke masing-masing yakni ke korpus kavernosa kiri dan kanan yang kemudian menjadi arteria kavernosa atau arteria penis profundus yang ketiga ialah arteria bulbourethralis untuk korpus spongiosum.

 Coropora cavernosa penis
Arteria memasuki korpus kavernosa lalu bercabang-cabang menjadi arteriol-arteriol helicina yang bentuknya berkelok-kelok pada saat penis lembek atau tidak ereksi. Pada keadaan ereksi, arteriol-arteriol helicina mengalami relaksasi atau pelebaran pembuluh darah sehingga aliran darah bertambah besar dan cepat kemudian berkumpul di dalam rongga-rongga lakunar atau sinusoid. Rongga sinusoid membesar sehingga terjadilah ereksi.
Sebaliknya darah yang mengalir dari sinusoid ke luar melalui satu pleksus yang terletak di bawah tunica albugenia. Bila sinusoid dan trabekel tadi mengembang karena berkumpulnya darah di seluruh korpus kavernosa, maka vena-vena di sekitarnya menjadi tertekan. Vena-vena di bawah tunica albuginea ini bergabung membentuk vena dorsalis profunda lalu ke luar dari Corpora Cavernosa pada rongga penis ke sistem vena yang besar dan akhirnya kembali ke jantung.

Penis Ereksi


Penis saat ereksi (kanan) dan sedang tidak ereksi (kiri).
Ereksi penis (penile erection, erection = "penegakan") adalah membesar dan/atau menegangnya penis. Ereksi merupakan kejadian yang menjadi prasyarat berhasilnya kopulasi atau hubungan seksual pada hewan yang memiliki penis atau hemipenis (mamalia dan reptilia). Pada unggas tertentu, terutama bangsa itik (Anseriformes), ereksi ditandai dengan keluarnya organ seperti tabung memanjang dari kloaka, meskipun secara teknis ia tidak disebut ereksi.
Penis manusia yang ereksi acap kali menjadi simbol kesuburan atau simbol kultural lain dan penggambarannya disebut falus (phallus).

Fisiologi

Penis berisi tiga struktur berbentuk tabung yang memanjang, yaitu dua buah corpora cavernosa dan sebuah corpora spongiosa yang berisi urethra. Ereksi penis terjadi bila darah mengalir dan memenuhi corpora cavernosa karena berbagai bentuk rangsangan. Selain yang paling umum karena rangsangan seksual, ereksi pada manusia laki-laki juga dapat terjadi karena tekanan kandung kemih yang penuh. Ereksi juga terjadi secara otonom (tanpa kesadaran), misalnya pada saat tidur di dalam fase REM.
Secara normal ereksi berakhir jika rangsangan seksual diakhiri atau terjadi ejakulasi sperma. Priapisme adalah kejadian ereksi tanpa dikehendaki yang berlangsung dalam rentang waktu abnormal dan secara medik tergolong sebagai kejadian darurat. Ereksi priapistik juga dapat terjadi pada orang yang mati secara mendadak (misalnya karena tergantung).
Ketidakmampuan penis untuk ereksi secara penuh disebut dengan impotensi. Penyebabnya dapat bersifat fisik maupun kejiwaan (psikis). Impotensi menjadi permasalahan banyak orang dan penyembuhannya dilakukan secara medik maupun alternatif. Memahami Mitos dan Fakta Seputar Problem Ereksi adalah faktor penting guna menghilangkan hambatan untuk mencari kesembuhan.

6 Cara Dapatkan Penis Sehat dan Ereksi Kuat

usia dua puluh tahunan, mencapai ereksi adalah soal mudah. Namun saat usia mendekati 40, hasrat seksual dan kemampuan penis Anda tidak akan sebaik sebelumnya (Foto - ilustrasi/mattersofsize)
usia dua puluh tahunan, mencapai ereksi adalah soal mudah. Namun saat usia mendekati 40, hasrat seksual dan kemampuan penis Anda tidak akan sebaik sebelumnya 
Menguap baik untuk membantu jalur neurokimia yang mengarah pada ereksi
  
 Sejalan dengan pertambahan usia, Anda butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan ereksi penis. Serta memerlukan rangsangan baik fisik maupun psikologis lebih banyak untuk mempertahankannya.

Pada usia dua puluh tahunan, mencapai ereksi adalah soal mudah. Namun saat usia mendekati 40, hasrat seksual dan kemampuan penis Anda tidak akan sebaik sebelumnya, artinya, mereka tak bisa mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk bersanggama sampai 75 persen dari seluruh kesempatan yang ada.

Berikut beberapa cara yang bisa membuat penis sehat dan kuat, seperti dilansir menshealthinstitute.org beberapa waktu lalu;

1. Tidur cukup
Mendapatkan tidur yang cukup adalah cara alami untuk membuat penis bugar. Setiap malam saat pria tidur kemaluannya akan 'bangun' dan mengalami ereksi 3 hingga 5 jam, ereksi malam (nocturnal erection atau penis ereksi saat tidur) tersebut akan membuat penis kembali bertenaga dan sehat karena darah teroksigenasi. Semakin banyak nocturnal erection semakin, jaringan ereksi semakin fleksibel, sehingga membantu pria tetap bugar.

2. Stop rokok
Singkirkan rokok bila Anda ingin mendapatkan penis yang sehat karena merokok dapat menyebabkan impotensi. Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat mempengaruhi ukuran ereksi, di mana pria perokok memiliki penis yang lebih kecil dibandingkan non perokok. Merokok juga dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan jaringan penis menjadi kurang elastis, mencegah dari peregangan.

3. Posisi bercinta yang tepat
Diperkirakan sepertiga dari pria impoten memiliki riwayat trauma penis. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat melakukan berbagai posisi bercinta. Posisi yang berisiko dapat menyebabkan pecahnya corpora cavernosa, yaitu ruang ereksi seperti gua yang membuat penis memanjang. Pecahnya corpora cavernosa dapat menyebabkan pendarahan internal yang memerlukan operasi darurat.

Bila kerusakan terjadi tidak serius pun dapat menyebabkan masalah di kemudian hari. Lapisan corpora cavernosa yang pecah akan tertutup dengan jaringan parut, jaringan ereksi kehilangan elastisitasnya. Hal ini menyebabkan kelengkungan, nyeri dan disfungsi akhirnya ereksi (DE) atau impotensi.

4. Biasakan jalan kaki
Sebuah studi menunjukkan bahwa pria yang berjalan sekitar 2 mil per hari mengurangi risiko masalah ereksi sebanyak 50 persen dibandingkan dengan pria yang kurang jalan. 20 menit latihan jogging atau gym juga dapat membantu.

5. Menguap
Menguap dan ereksi merupakan respons yang dikontrol oleh bahan kimia tubuh yang sama, yaitu oksida nitrat. Bahan kimia ini dilepaskan oleh otak ke neuron yang mengendalikan pembukaan dan pernapasan mulut, atau turun ke sumsum tulang belakang ke pembuluh darah yang memompa darah beroksigen ke penis.

Kadang-kadang oksida nitrat melakukan perjalanan ke kedua arah, sehingga membuat pria ereksi saat sedang menguap. Jadi biarkan diri Anda menguap yang baik sepanjang hari karena ini dapat membantu jalur neurokimia yang mengarah pada ereksi yang lebih baik.

6. Jaga berat badan
Obesitas memiliki dampak signifikan pada kesehatan seksual pria. Studi menunjukkan bahwa lebih parah obesitas, semakin rendah kadar testosteron. Kondisi yang berkaitan dengan kegemukan, terutama diabetes dan tekanan darah tinggi, berkontribusi untuk disfungsi ereksi.

Lebih dari 50 persen pria diabetes menjadi impoten. Diabetes juga mempercepat proses penyakit arteri, yang mengganggu transmisi rangsangan saraf di seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan penis mati rasa. Sedangkan tekanan darah tinggi berhubungan dengan aliran darah abnormal penis.

7. Monogami
Hubungan monogami tidak hanya membantu menghindari penyakit menular seksual, tetapi juga membantu mempertahankan ereksi lebih lama. Dokter yang mengkhususkan diri dalam disfungsi ereksi (ED) menyebutkan bahwa ED merupakan efek samping dari berselingkuh. Menurut dokter, perselingkuhan dapat membuat pria merasa bersalah yang kemudian bisa berubah menjadi kecemasan, yang dapat menurunkan kekuatan penis.
 


Picture of Human Penis

Jenis-Jenis Penis Berdasarkan Kekuatannya Kekuatannya


Bagi sebagian wanita dewasa wajib hukumnya untuk mengetahui seberapa kekuatan dan berbagai jenis alat vital kaum lelaki (Mr.P).

Sebeb, jika tidak maka dalam mealkukan hubungan ritualitas dengan pasangan jarang ditemukan kepuasan seks. Berikut ini kategori Mr P dan kekuatan jenis Mr P tersebut.

Jenis Terong
• Penis membesar tetapi tidak mengeras.
• Membutuhkan rangsangan seksual yang panjang dan lama agar penis dapat berereksi
• Ereksi penis tidak dapat bertahan lama.

Jenis Timun
• Penis mengeras, tetapi tidak cukup untuk penetrasi.
• Penis bereaksi hanya terhadap rangsangan seksual tertentu.
• Durasi ereksi penis hanya beberapa menit saja.

Jenis Wortel
• Penis berereksi cukup keras untuk penetrasi.
• Penis cukup cepat bereaksi terhadap rangsangan seksual.
• Durasi ereksi penis tidak terlalu lama.

Jenis Pisang
• Frekuensi ereksi cukup keras untuk penetrasi.
• Penis cepat bereaksi terhadap rangsangan seksual.
• Mampu mempertahankan ereksi yang keras hingga selesai berhubungan intim
• Penis mampu berereksi lagi dengan cepat setelah mencapai orgasme

Meski demikian, hasil tes ini tidak dapat menyebutkan kualitas, durasi, dan berapa kali penis bereksi sepanjang malam. Hal ini tetap perlu dikonsultasikan dengan seksolog.


 

Jenis - Jenis Penis laki - laki Berdasarkan Bentuknya


Apa beda penis dan sayuran? Ya jelas dong beda. Anak SD saja sudah tahu bedanya. Cuma, ternyata, kita bisa mendefinisikan jenis penis dengan bentuk sayuran yang biasa kita makan. Nah lho? Silakan tengok penis anda.

Apakah bentuk Penis anda memuaskan pasnagan anda.Temukan jawabanya disini.
Selamat membandingkan!
  • Tipe Terong
Penis dengan tipe ini memiliki panjang lebih 8 cm saat layu, tebal 6 cm saat lemas. Permukaan kasar Ada tonjolan pembuluh darah yang terasa saat diraba, ujungnya lebar.

Pejantan bertipe terong cenderung “baik hati” dan suka bereksperimen. Si terong selalu berusaha mencari cara baru untuk memuaskan dia dan pasangannya secara seksual. Gairahnya selalu membara, sehingga partnernya tak akan pernah tidur dalam keadaan tak terpuaskan. Kelemahannya, si terong ini agak banyak bicara bahkan dalam situasi ketika kata-kata sama sekali tak diperlukan.

Bagi Anda yang beruntung punya ukuran terong, gaya terbaik di ranjang adalah Woman on top. Kenapa? Posisi tersebut memungkinkan wanita mengontrol “kecepatan” dan “kedalaman” penetrasi saat berhubungan seks sesuai keinginan dan kebutuhannya. Ini sangat penting, karena si terong yang secara alamiah mahir dalam hal seks dan biasanya mementingkan diri sendiri, harus diajari melakukan adegan ranjang sesuai kebutuhan pasangannya.

Cara untuk memaksimalkan 'terong' ini adalah dengan erangan, desahan, dan efek suara lain yang biasa terdengar saat berhubungan intim. Ini akan membuat si terong makin bersemangat. Tetapi, jika ia merasa pasangannya tak mencapai orgasme, harga dirinya (dan juga “terongnya”) akan langsung menciut.

  • Tipe Buncis
Penis bertipe buncis memiliki panjang kurang dari 8 cm saat layu, diameternya tidak sampai 6 cm. Permukaan halus saat diraba dan ujungnya meruncing.

Penis bertipe ini hanya bisa memanjang jika ia merasakan ikatan emosional yang kuat dengan seseorang. la sulit menyatakan perasaan (dan gairahnya), sehingga jika ia menyatakan cinta dan menunjukkan gairahnya, berarti ia memang benar-benar mencintai pasangannya. Keuntungannya, sang wanita tak perlu khawatir ia bakal “jajan” di luar. Di ranjang, si buncis juga membuka dirinya untuk mendengarkan saran dan pasangannya. Jadi, para wanita tak perlu takut mengemukakan ide atau fantasi yang ingin dipraktekkan.

Posisi seks terbaik bagi tipe buncis adalah posisi dinas (missionary style). Posisi ini memberi si buncis kontak emosional yang ia idam-idamkan melalui kontak mata. Secara seksual, posisi ini juga memuaskan bagi wanita karena penetrasi si buncis bisa maksimal.

Agar penis buncis Anda bisa bekerja maksimal, cobalah untuk membuat suasana hubungan intim yang menyenangkan. Bermainlah dengannya sebelum bercinta. Misalnya melakukan perang bantal, fashion show tanpa busana, dan sebagainya.

  • Tipe Wortel
Penis ini panjang (lebih dari 8 sentimeter saat layu), tipis (diameter saat lemas kurang dari 6 sentimeter), permukaan halus saat diraba, ujungnya meruncing.

Pemilik penis bertipe wortel ini pintar dan pandai berkata-kata, dan bisa cepat sekali membawa pasangannya ke ranjang sebelum sempat disadarinya. Si wortel juga amat romantis dalam kehidupan percintaannya. Bunga mawar atau hadiah-hadiah istimewa sangat bisa diharapkan dari si wortel. Tetapi, untuk mendapatkan perhatiannya, wanita mungkin harus berusaha sedikit lebih keras. Soalnya, bagi si wortel tak ada wanita yang lebih seksi selain wanita yang cerdas.

Posisi terbaik si wortel adalah Posisi sendok (spooning). Posisi ini merupakan posisi yang ideal untuk bercinta dengan pria yang memiliki wortel ekstra panjang. Namun ingatlah, jika didiamkan, si wortel akan terus berkata-kata bahkan selama berhubungan intim. Untuk menghentikannya, katakan bahwa mendengarkan detak jantungnya merupakan sesuatu yang menggairahkan dan ia akan diam.

  • Tipe Kentang
Penis tipe ini berukuran pendek sampai sedang (kurang dari atau sama dengan 8 sentimeter saat layu), tebal (diameter saat lemas lebih dari 6 sentimeter), permukaan kasar (ada tonjolan pembuluh darah yang terasa saat diraba), ujungnya lebar.

Di kasur, pemilik penis kentang ini amat menyukai persaingan. Bahkan saat di ranjang, dan juga cemburuan. Jika pasangannya pernah menikah sebelumnya, si kentang amat ingin tahu apakah menurut pendapat si wanita ia lebih baik daripada suaminya terdahulu. Selain itu, si kentang juga amat cepat “naik”. la amat mudah terangsang di ranjang. Namun, jangan pernah mengkritiknya di ranjang karena ia akan langsung melempem.

Posisi terbaik untuk si kentang adalah penetrasi dari belakang (doggie style). Si kentang amat suka menyentuh ini-itu dan posisi ini memungkinkan ia menyentuh bagian tubuh pasangannya mana pun saat sedang berhubungan intim.

Makanan adalah cara terbaik untuk memaksimalkan penis kentang. Bawa makanan ke ranjang atau kenakan pakaian dalam sutra atau dari bahan lain yang halus. Hal-hal tersebut amat membangkitkan minatnya untuk melebur dengan pasangan.

 

Picture of the Penis

The penis is the male sex organ, reaching its full size during puberty. In addition to its sexual function, the penis acts as a conduit for urine to leave the body.
The penis is made of several parts:

• Glans (head) of the penis: In uncircumcised men, the glans is covered with pink, moist tissue called mucosa. Covering the glans is the foreskin (prepuce). In circumcised men, the foreskin is surgically removed and the mucosa on the glans transforms into dry skin.

Corpus cavernosum: Two columns of tissue running along the sides of the penis. Blood fills this tissue to cause an erection.

Corpus spongiosum: A column of sponge-like tissue running along the front of the penis and ending at the glans penis; it fills with blood during an erection, keeping the urethra -- which runs through it -- open.
• The urethra runs through the corpus spongiosum, conducting urine out of the body.
An erection results from changes in blood flow in the penis. When a man becomes sexually aroused, nerves cause penis blood vessels to expand. More blood flows in and less flows out of the penis, hardening the tissue in the corpus cavernosum.